Friday, August 15, 2008

Disleksia dan perkembangan Iman

Masalah Pembelajaran - Disleksia

Apa itu Disleksia?

  • Disleksia adalah sejenis masalah pembelajaran khusus yang kerap berlaku.
  • Kanak-kanak Disleksia mempunyai masalah menguasai tugasan sekolah walaupun mereka telah berusaha bersungguh-sungguh
    • Mempunyai keupayaan intelek yang normal
    • Telah mendapat ransangan dan pembelajaran yang mencukupi
  • Masalah asasnya adalah perbezaan cara otak berfungsi dalam menghubungkan simbol visual dengan bunyi
  • Mereka mungkin mengalami kesukaran
    • Membaca
    • Menulis
    • Memahami
    • Mengeja
    • Mengira
  • Dianggarkan 4 – 8 % pelajar sekolah yang bermasalah disleksia
  • Kanak-kanak lelaki lebih ramai bermasalah Disleksia berbanding perempuan.

Apakah ciri-ciri Disleksia?

  1. Diperingkat pra sekolah mereka mungkin :
    • Lambat bertutur
    • Mengalami kesukaran sebutan atau rima
    • Sukar menulis nama sendiri
    • Payah mengenal bentuk atau warna
    • Sukar memberitahu cerita yang telah didengarinya

  2. Di alam persekolahan, kanak-kanak Disleksia mungkin :
    • Gagal menguasai tugasan sekolah seperti membaca, menulis, mengeja atau mengira
    • Tidak suka membaca dan mengelak dari membaca di kelas
    • Kesilapan semasa membaca huruf, perkataan atau nombor (Bacaan terbalik) :
      • 15 dengan 51
      • “was” menjadi “saw”
      • ‘b’ dengan ‘d’‘
    • Kurang koordinasi seperti sukar mengikat tali kasut
    • Keliru dengan konsep masa seperti ‘semalam’, ‘ hari ini’ , ‘esok’
    • Kesukaran memahami, mengingati dan mengikuti arahan
    • Selalu tersalah letak atau hilang barang atau kerja sekolah

Adakah individu Disleksia mempunyai keistimewaan?

  • Antara orang ternama yang juga mengalami Disleksia termasuklah ahli politik (Lee Kuan Yew), pelakon (Whoopi Goldberg), artis (Leonardo da Vinci) dan saintis (Albert Einstein)
  • Ramai yang berdaya imaginasi tinggi, amat kreatif dan mampu berfikir dari pelbagai sudut / dimensi
  • Bijak dengan kemahiran tangan atau sukan.

Masalah yang mungkin dialaminya

  • Salah sangka dan digelar sebagai malas, bodoh atau lembab
  • Pembentukan imej diri yang sihat terjejas dan mengalami rasa rendah diri
  • Jika tidak dikenalpasti dan dibantu diperingkat awal boleh menyebabkan
    • Gangguan emosi (seperti kemurungan)
    • Masalah tingkahlaku (seperti melawan, kecelaruan tingkahlaku)
    • Rendah pencapaian akademik (menyebabkan keciciran sekolah)

Membantu anak-anak bermasalah Disleksia

Langkah-langkah untuk membantu mereka termasuklah :

  1. Bantu kanak-kanak dan keluarga mengendali permasalahan ini dan bina keyakinan diri anak

  2. Rawat penyakit lain yang mungkin berkait seperti Gejala Hiperaktif dan Kurang Daya Tumpuan

  3. Pertingkatkan potensi pembelajaran anak melalui :
    • Terapi pertuturan
    • Latihan pendengaran dengan bantuan komputer
    • Pendekatan pelbagai deria (Menggunakan deria lain untuk membantu pembelajaran)
      1. Deria sentuhan (menggunakan lakaran atas kertas pasir)
      2. Deria pendengaran (menggunakan ritma atau bunyi perkataan/ huruf)
      3. Merasa pergerakan bibir
      4. Menulis huruf atau perkataan

  4. Langkah-langkah pemulihan :
    • Bantu anak menguasai maklumat secara beransur ansur
    • Pengulangan semasa mengajar (konsep ajar berlebihan)
    • Gunakan video atau kaset untuk belajar

  5. Program pemulihan khusus :
    • Ada sekolah yang mempunyai program pemulihan khusus untuk Disleksia

Kumpulan sokongan

Persatuan Dyslexia Malaysia
No 6, Persiaran Kuantan
Setapak
53200 Kuala Lumpur
Telefon / Fax : 03-40255109
Email : dyslexiaft@time.net.my

Prospect Rainbow Center
1D Jalan Pantai Molek,
Penang.
Tel: 04 - 8900870

Sumber:MyHEALTH Portal

-------------------------------------------------------------------------------------------------
Bantu Atasi Disleksia



Disleksia adalah istilah yang dapat diartikan sempit dan luas. Secara sempit disleksia dipahami sebagai kesulitan membaca secara teknis. Dalam arti luas, disleksia artinya segala bentuk kesulitan yang berhubungan dengan kata-kata, seperti kesulitan membaca, mengeja, menulis, maupun memahami kata-kata.

Gejala yang sering ditemui antara lain sulit mengeja, sulit membedakan huruf b dan d, kekurangan atau kelebihan huruf dalam menulis, sulit mengingat arah kiri dan kanan, sulit membedakan waktu (hari ini, kemarin, dan besok), sulit mengingat urutan, sulit mengikuti instruksi verbal, sulit berkonsentrasi, perhatiannya mudah teralih, sulit berkomunikasi karena bahasanya kaku dan tidak berurutan, seringkali mengalami kesulitna berhitung terutama bila disampaikan dalam bentuk cerita, tulisannya sulit dibaca, dan kurang percaya diri.

Menangani anak disleksia

Anak disleksia bisa belajar di sekolah biasa ataupun sekolah khusus tergantung dari efek disleksia tersebut. Bila anak masih dapat mengikuti pelajaran dengan nilai “cukup” dan perkembangan sosial emosinya tidak terganggu, anak masih mungkin belajar di sekolah biasa. Tetapi jika disleksia amat mengganggu prestasi belajar, bahkan sampai tidak naik kelas, sebaiknya disekolahkan di tempat khusus agar ditangani lebih terfokus. Di rumah Anda pun bisa melatih meningkatkan kekuarangannya.

Membaca

Menangani anak disleksia yang memiliki kesulitan membaca teknis (sering terbalik-balik –ibu menjadi ubi-, bingung dengan huruf yang bentuknya mirip, kehilangan jejak saat membaca), bisa diatasi dengan cara:

  1. Memulai dari hal yang sudah dikuasai anak. Misalnya mulai dari pengenalan huruf, suku kata, kata yang terdiri dari dua suku kata, dan seterusnya.
  2. Metode dikte. Guru atau orang tua mendiktekan kata atau kalimat, lalu anak menuliskannya. Hal ini juga bisa dilakukan terbalik yaitu anak yang mendiktekan kemudian ditulis oleh orang lain, lalu ia diminta membacakannya kembali.
  3. Membaca wacana dan menjawab pertanyaan tentang wacana tersebut. Sumbernya bisa berupa buku cerita bergambar, cerita tanpa gambar, atau membaca bersama dan perlahan-lahan anak dibiarkan mendominasi bacaan.
  4. Membedakan b dan d dengan bantuan ibu jari kiri dan kanan.
  5. Membuat huruf dengan lilin.
  6. Banyak diberikan tugas yang melatih rangsang visualnya.
  7. Saat di kelas, anak disleksia diberi giliran membaca paling akhir agar bisa mendengarkan teman-temannya terlebih dahulu.
  8. Usahakan saat ujian, tulisan untuk anak disleksia diperbesar.
  9. Guru membantu anak disleksia untuk membaca soal saat ujian yang dikurangi secara bertahap sesuai kemampuan anak.
  10. Pengurangan jumlah soal ujian.

Anak disleksia juga dapat memiliki kesulitan memahami bacaan, biasanya karena ia mengalami gangguan berpikir konsep. Bisa juga ia kurang memahami kata demi kata dalam bacaan tersebut. Apa yang bisa dilakukan?

  1. Memberikan bantuan gambar pada saat menjelaskan sebuah konsep
  2. Pemetaan pikiran (mind mapping) agar anak bisa memperoleh gambaran umum tentang suatu konsep sebelum mulai belajar.
  3. Sebelum membaca sebuah cerita, dengan melihat judulnya biasakan anak untuk bertanya apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana.
  4. Menjelaskan langsung. Bila anak mengalami suatu kejadian, misalnya berkelahi dengan teman, jelaskan secara langsung sebab akibatnya.

Menulis

Beberapa anak disleksi memiliki tulisan yang jelek karena kontrol motoriknya kurang baik. Strategi yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Latihan menulis halus, berupa pola atAupun kalimat. Latihan bisa dilakukan sebagai hukuman atau saat anak sedang santai.
  2. Menghubungkan titik dengan titik untuk melatih kemampuan motorik halusnya.
  3. Menggunakan pencil grip
  4. Menggunakan pensil yang tebal (misalnya pensil 2B) pada anak yang tekanannya terlalu lemah dan pensil yang tipis (pensil H) pada anak yang tekanan pada kertasnya terlalu kuat.

Memahami urutan

Sebagian anak disleksia sulit mengingat urutan hari dalam satu minggu atau bulan dalam satu tahun. Mereka juga sulit mengingat deretan angka. Apa yang bisa dilakukan?

  1. Mintalah ia menceritakan kembali secara runtut sebuah cerita yang baru saja diterangkan padanya atau film pendek yang baru ditontonnya, atau kejadian yang baru dialaminya.
  2. Lakukan permainan yang melatih memampuannya mengurutkan, misalnya menyusun angka, kalimat, dan sebagainya.

Memahami orientasi

Anak disleksia juga sering kali ragu tentang orientasi ruang seperti kanan-kiri, depan-belakang, ataupun atas-bawah. Bahkan ada yang tidak mengerti waktu atau tempat di mana mereka berada. Bagaimana meningkatkan kemampuan orientasinya?

  1. Permainan baris berbaris
  2. Bila anak benar-benar bingung mana kanan dan kiri, berilah tanda seperti gelang pada salah satu tangannya.
  3. ngatkan ia setiap hari tentang tanggal ataupun hari saat ini.
  4. Lakukan permainan yang melatih kemampuan orientasinya, misalnya “Pegang telinga kiri dengan tangan kananmu!”

Memahami angka

Ada pula anak disleksia yang sulit memahami matematika, biasanya karena kurangnya kemampuan bahasa, mengurutkan, dan memahami simbol. Terkadang, mereka juga sulit menghitung mundur dan salah menempatkan angka. Gunakan kertas berpetak untuk melakukan penjumlahan atau pengurangan, dan permudah lambang-lambang yang sulit misalnya simbol <> dilambangkan seperti mulut buaya, katakan mulut buaya selalu menghadap ke angka yang lebih besar.

Referensi:

  1. Harwell, Joan M. 1995. Ready-to-Use: Informatian & Materials for Assessing Specific learning disabilities. Complete Learning Disabilities Resource Library Volume I.
  2. West Nyack. New York: The Center for applied research in education
  3. Pollock, Joy & Elizabeth Waller. 1994. Day-to Day Dyslexia in the classroom. London & New York: Routledge
Sumber:anakku.net


----------------------------------------------------------------------------------------------

Perkembangan Iman.

Hari tu my hubby dah bincang dengan teacher iman berkenaan iman. Pihak sekolah akan uruskan ujian utk iman bg menentukan apakah iman betul2 ada disleksia dan tahapnya. Setakat ni iman dah buat ujian penglihatan dan pendengaran...semuanya OK.
Iman dah boleh membaca sikit -sikit tapi lemah dalam mengeja. Penulisan pulak kena sentiasa diperhatikan dan diperbetulkan. Selalu lagi terbalik. Mengaji pun kitaorg tekankan kaedah menghafal.
Ada sesiapa yang ada pengalaman dengan masalah disleksia ni bolehlah kita kongsi bersama. Perkembangan peringkat awal ni amatlah penting buat mereka.



7 comments:

  1. Salam Suzi...

    Terima kasih berkongsi info, amat berguna actually my eldest daughter dulu pernah ada masalah huruf b & d, 15 & 51, sukukata nie..

    Cuma dulu2 akak tak pernah tau tentang penyakit nie jadi akak ingat benda mcm nie normal bagi sesetengah kanak..

    Now she's doing ok..

    ReplyDelete
  2. Ibubapa kena banyak bersabar dalam mengendali anak-anak yang ada masalah disleksia.. Saya tidak dapat berkongsi kerana tidak ada pengalaman dan pengetahuan saya tentang ini memang terhad sangat.. Mudah2an Iman ok..

    ReplyDelete
  3. Salam suzi...satu info yang sangat bagus
    alhamdulillah setakat ni, Kakak masih boleh kenal semuah abjad dan nombor...
    Besar juga ujian suzi yer...
    Tapi riani selalu ikut perkembangan Kakak...hati seorang ibu kan :)

    ReplyDelete
  4. Salam suzi, anak akak dulu selalu tulis terbalik, tapi sekejab aje..lepas beberapa kali diajar, ok gak.. Setahu akak masaalah ini boleh diatasi,bila anak2 membesar mereka akan faham dgn sendirinya..Harap Iman ok, jgn bimbang..

    ReplyDelete
  5. salam..syukran ala hazihil maklumat..
    terima kasih..salam ziarah kali pertama..

    ReplyDelete
  6. salam akak.tirana,angriani,kak tie..

    terima kasih atas pandangan/kata2 semangat yg diberi...
    ----------------------------------

    salam ibnurashidi...
    terima kasih coz sudi singgah...senang2 singgah lagi ...

    ReplyDelete
  7. salam suzi, macamana iman sekarang? Adam 8 tahun masih menulis terbalik dan tulisannya sangat teruk, hati ibu yakin suatu hari ianya boleh diatasi dengan usaha dan doa. Semoga Iman dan adam beransur pulih

    ReplyDelete